![]() |
Sumber: Google |
Hammam Riza, belum lama ini mengatakan, setidaknya ada 143 juta pengguna internet dari 265 juta penduduk di Indonesia saat ini. Para pengguna internet tersebut akan mendapat layanan publik digital jika teknologi mobile e-ID dapat diterapkan di Indonesia dalam waktu dekat. Pemanfaatan teknologi mobile electronic identity (mobile e-ID)memudahkan masyarakat untuk mendapat layanan publik dari pemerintah secara digital tanpa perlu keluar kantor atau rumah. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Namun masalah terkait teknologi ini adalah belum mampu menjangkau pedesaan atau pelosok pelosok negeri yang belum terjangkau internet. ambil menunggu pemerintah menyelesaikan jaringan komunikasi broadband Palapa Ring yang dapat menjangkau seluruh daerah Indonesia, ujar Hammam. BPPT saat ini sedang menyiapkan teknologi tersebut. Namun untuk penggunaannya di Indonesia tentu kewenangannya ada di Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri).
Indonesia, menurut dia, saat ini sebenarnya masuk di fase II yakni penggunaan KTP-el Multiguna dengan memasukkan berbagai data-data lain terkait kependudukan.
Tahap berikutnya adalah mengembangkan mobile e-ID, di mana masyarakat akan dapat mengakses layanan-layanan pemerintah maupun swasta dengan menggunakan identitas asli dirinya dari mana saja dirinya berada.
"Saat ini eranya aplikasi layanan masyarakat yang dapat diakses melalui PC (komputer pribadi/personal computer) atau smartphone. Sehingga dengan adanya e-ID nanti, seseorang yang menggunakan fitur layanan publik baik di android maupun IOS, dapat diketahui identitasnya," kata Hammam.
Hammam mengatakan e-ID ini merupakan suatu metode pembuktian identitas seseorang secara elektronik. Secara prinsip, teknologi ini akan lebih luas pemanfaatannya dari pada KTP-el. Pemanfaatannya penting guna menjaga keamanan di dunia maya.
Dengan e-ID ini, maka layanan publik akan mendapatkan kepastian tentang identitas individu yang meminta layanannya. Tidak hanya itu, Hammam bahkan mengatakan teknologi ini juga memungkinkan individu berbelanja daring dengan mobile e-ID.
"Tentunya hal ini juga dapat mendukung program pemerintah, untuk menangkal hoaks," ujarnya.
Sumber: Akurat.co
Comments
Post a Comment