Skip to main content

Klarifikasi Ceo Buka Lapak Terkait Cuitan Kritkanya Pada Pemerintah


Sumber: Google

Achmad Zaky seorang CEO BukaLapak, memberikan sebuah klarifikasi terkait kritikanya terhadap pemerintahan saat ini di akun sosial media pribadinya. 

Sumber: Google

Beliau mengaku sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia.

Bagi dirinya harapan besar beliau taruh kepada pemerintah agar investasi dalam bidang Riset Dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.

“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri BukaLapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” ungkapnya melalui pernyataan tertulisnya, Jumat (15/2/2019).

Achmad Zaky menegaska bahwa mengenai cuitan tersebut dirinya tidak bermaksud memihak pada salah satu calon presiden. Melainkan mengajak untuk bersama-sama mengubah Indonesia dengan penelitian dan pengembangan ilmiah.

Dia juga menghargai Dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada BukaLapak selama ini yang dianggap mampu membangkitkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia.

"Achmad Zaky dan BukaLapak amat sangat berterima kasih atas kebijakan serta Dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak," katanya.

Dia bersama tim BukaLapak akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi. Seperti diketahui, investasi di bidang Riset Dan SDM di Indonesia masih minim perhatian. Pada 2016, Riset Dan SDM Indonesia menempati posisi 43. Namun, data terbaru 2018, bidang tersebut telah naik peringkat ke-28.

Sumber: Akurat.co

Comments

Popular posts from this blog

Kinerja BNI Ambon

Sumber: Google Bank Nasional Indonesia  ( BNI ) di Provinsi Maluku Cabang  Ambon  melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Maluku, Guna meningkatkan ekspansi kredit  serta untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi jaringan kantor Bank Nasional Indonesia ( BNI ) di Provinsi Maluku Cabang Ambon . Kunjungan  BNI  cabang  Ambon  tersebut disambut langsung oleh Kepala Kantor Wilayah, Kakanwil mengucapkan selamat datang dan atas perkenannya Direktur Kredit  BNI  mengunjungi Kanwil Kemenkumham Maluku. Adapun maksud dan tujuan Direktur Kredit  BNI  ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Maluku untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Maluku mengingat salah satu syarat dalam pemenuhan pengajuan kredit untuk masyarakat yakni adanya kerjasama dengan notaris, mengingat notaris dibawah pengendalian Kanwil Kemenkumham Maluku, ungkap Direktur Kredit  BNI...

Edhy Prabowo: Mengatakan Tidak Tepat Jika Pertemuan Tersebut Terkait Dengan Pembagian Jabatan

Sumber: Google Edhy Prabowo mengungkapkan bahwa  Partai Gerindra mengaku tak menginginkan jabatan untuk periode 2019-2024. Hal tersebut du utarakan menyikapi hasil pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Rabu (24/7/2019) lalu. Edhy juga mengatakan tak tepat jika pertemuan tersebut terkait dengan pembagian jabatan pemerintahan Jokowi Jilid II. Sebab, Edhy menilai jabatan bukanlah tipikal dari sosok Prabowo. "Buat kita membangun negeri itu tidak harus dengan jabatan. Kalau hanya sekedar cari jabatan kan bukan tipikalnya Pak Prabowo ," ujar Edhy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Terkait hal tersebut Edhy juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya siap berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. " Pak Prabowo menegaskan yang dismapaikan ke kami setelah itu ya, 'Bu secara prinsip ya kita ...

Pada Bulan Januari Neraca Perdagangan Mengalami Kenaikan

Sumber: Google Neraca Perdagangan pada bulan Januari mengalami kenaikan defisit, pada bulan pada bula Desember yang hanya mencapai USD1,03 miliar sedangkan pada bulan Januari defisit mengalami kenaikan menjadi  USD1,16 miliar .  "Defisit neraca perdagangan Januari 2019 sebesar USD1,16 miliar terjadi karena adanya defisit Migas sebesar USD454 juta , dan defisit non migas USD704 juta , sementara Gas masih surplus," jelas Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Jum'at (15/2/2019). Sebelumnya, Ekonom PT Bank Permata memprediksi neraca perdagangan Januari masih defusit USD777juta dari bulan sebelumnya yang tercatat defisi USD1,1 miliar . Menurutnya, laju ekspor diperkirakan turun 0,12 persen year on year (yoy) dan laju impor diperkirakan tumbuh 0,02 persen yoy. "Laju impor diperkirakan akan flat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengingat impor non-migas khususnya bahan baku cenderung melandai mempertimbangkan aktivitas...